Selasa, 27 Mei 2008

sejarah berdirinya open suse

Sejarah berdirinya openSUSE dimulai pada 1992 ketika 4 pengguna Linux asal Jerman — Roland Dyroff, Thomas Fehr, Hubert Mantel dan Burchard Steinbild – meluncurkan proyek mereka dengan label SuSE (Software und System Entwicklung) Linux.

Mulanya, perusahaan ini menjual satu set floppy disk berisi Slackware Linux edisi Jerman. Namun tidak lama kemudian mereka merilis SuSE Linux yang menjadi distro independen versi 4.2 pada Mei 1996. Di tahun-tahun berikutnya, developer SuSE mengadopsi format package management RPM dan mengenalkan YaST, system administration tool basis grafis yang lebih mudah dioperasikan. Rilis ajeg, dokumentasi berbentuk buku nan bagus, dan ketersediaan SuSE Linux di toko-toko di Eropa dan Amerika Utara tutur mempopulerkan distro ini.

SuSE Linux diakuisisi Novell, Inc. di penghujung 2003. Perubahan besar hasil akuisisi Novell terlihat pada pengembangan, lisensi dan ketersedian SUSE Linux — YaST dirilis di bawah payung General Public License, image ISO didistribusikan bebas di pelbagai server, dan, paling signifikan, kali pertama pengembangan distro dibuka untuk umum agar masyarakat dapat berpartisipasi.

Sejak peluncuran proyek openSUSE dan rilis versi 10.0 pada Oktober 2005, distro ini betul-betul bebas. Kode openSUSE menjadi base system bagi produk komersial Novell yang mulanya bernama Novell Linux tetapi kemudian menjadi SUSE Linux Enterprise Desktop dan SUSE Linux Enterprise Server.

Saat ini, openSUSE memiliki banyak user yang merasa puas. Alasan utama openSUSE begitu memuaskan mereka adalah kenyamanan dan sentuhan cantik desktop (KDE dan GNOME), system administration utility (YaST), dan, bagi mereka yang membeli edisi boks, dokumentasi berupa buku.

  • Namun, deal Novell dan Microsoft yang sudah tersiar sebelumnya, yang memungkinkan argumen Microsoft untuk merebut hak cipta Linux, telah memancing sejumlah kritik pedas dari banyak kalangan dan memicu sejumlah pengguna beralih dari distro ini. Walau Novell memperlambat langkahnya dalam deal tadi dan Microsoft harus berpikir ulang dalam masalah ini, isu ini tetap menjadi duri dalam daging bagi perusahaan Linux berbasis komunitas ini.

  • PLUS: tool konfigurasi nan komprehensif dan intuitif; repository package software sangat banyak, infrastruktur web site dan dokumentasi bentuk buku (printed) begitu apik.

  • MINUS: deal tentang hak paten antara Novell dan Microsoft pada November 2006 tampaknya melegitimitasi klaim hak cipta Microsoft atas Linux; setup desktop dan utility grafis yang rakus resource seringkali membuat distro ini “bloated and slow.”

  • Software package management: utility grafis memakai YaST dan utiliti command line menggunakan package RPM.

  • Edisi yang tersedia: openSUSE untuk prosesor 32-bit (i386), 64-bit (x86_64) dan PowerPC (ppc) (juga live DVD yang tidak bisa diinstal); SUSE Linux Enterprise Desktop/Server untuk arsitektur i586, IA64, PowerPC, s390, s390x dan x86_64.

Tidak ada komentar: