Jumat, 16 Mei 2008

KOMPUTER DASAR

KOMPUTER DASAR

DASAR-DASAR PERANGKAT KERAS
Penggunaan komputer telah begitu luas dan mencakup seluruh sendi
kehidupan dan telah menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam kegiatan seharihari.
Namun pada awalnya, komputer hanya digunakan untuk alat hitung belaka.


Komputer berasal dari bahasa latin “to compute” yang berarti alat hitung.
 Alur Kerja Komputer
Sistem kerja komputer secara garis besar terbagi atas 3 bagian, dan seluruh
bagian ini saling berkaitan satu sama lain. Yaitu Input Device, Process Device,
Output Device. Didalam Process Device terdapat beberapa alur kerja lagi.
Perhatikan Gambar skema dibawah ini.


Gambar 1 Alur Kerja Komputer
 Input Device
Input device berfungsi untuk memasukkan data atau perintah ke dalam komputer.
Contoh – contoh input device adalah :
1. Keyboard
Keyboard atau papan ketik berfungsi untuk memasukkan perintah secara
langsung ke dalam komputer yang berupa karakter, baik angka, huruf maupun
kode ASCII. Secara fisik, keyboard terbagi atas 3 bagian, yaitu :
 Keyboard Serial
 Keyboard PS/2
 Keyboard Wireless
Gambar 2 Keyboard Dan Mouse

2. Mouse
Mouse yang dalam bahasa Indonesia berarti “tikus” (Disebut seperti ini karena
bentuk dan kabel yang terdapat pada mouse benar-benar menyerupai tikus),
berfungsi untuk membantu dalam memberikan perintah kepada komputer dalam
bentuk pointer. Secara fisik, mouse juga terbagi atas 3, yaitu :
- Mouse Serial
- Mouse PS/2
- Mouse Wireless
Gambar 3 Beberapa Jenis Mouse
3. Trackball
Secara umum, trackball memiliki fungsi yang sama dengan mouse. Yang
membedakan pada trackball adalah bentuknya yang menyerupai bola. Sehingga
pemilihan pointer menjadi lebih selektif
Gambar 4 Trackball
4. Scanner
Scanner berfungsi untuk memasukkan data gambar ke dalam komputer dan
memiliki prinsip kerja yang sama dengan mesin photo copy. Secara umum,
scanner terbagi atas 2, yaitu faltbed scanner dan handled scanner.
Saat ini, beberapa scanner telah dilengkapi dengan OCR dan software yang
mampu membaca citra digital sebagai text sehingga dapat langsung diedit dalam
komputer oleh perangkat lunak pengolah kata.
Gambar 5 Scanner
5. Digitizer
Digitizer banyak digunakan oleh kartunis yang membutuhkan koneksi langsung
antara coretan yang mereka buat dengan sistem komputer. Digitizer memiliki
bentuk menyerupai buku tulis namun lebih tebal dan terhubung langsung
dengan komputer melalui port serial atau USB.
6. Kamera
Seiring dengan perkembangan teknologi, pengguna kamera juga telah banyak
yang beralih kepada kamera yang memiliki hubungan dengan komputer dengan
pertimbangan kemudahan dalam pengeditan dan penambahan komponen.

Gambar 6 Kamera Digital
7. Mic
Pengguna multimedia juga akan dimanjakan dengan fasilitas input ini, karena
dengan tersedianya microphone yang terintegrasi dengan sistem komputer dapat
mempermudah mereka untuk memberikan beberapa sentuhan efek bagi musik
maupun audio.
8. Joystick
Pengguna game akan amat membutuhkan perangkat ini, karena akan
memudahkan mereka melakukan manuver-manuver yang sulit dilakukan olehpenggunaan keyboard dan mouse. Jenis joystick yang dapat digunakan pada
komputer juga amat banyak, termasuk dengan jenis khusus yang digunakan
untuk game balap yang dilengkapi dengan roda kemudi dan pedal.

Gambar 7 Joystick
Masih banyak lagi input device yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
utamanya dalam pemakaian khusus yang memerlukan kontrol langsung dari sistem
komputer.
 Output Device
Output device adalah peralatan yang digunakan untuk melihat atau memperoleh
hasil pengolahan data / perintah yang telah dilakukan oleh komputer.
Contoh-contoh output device adalah :
1. Monitor
Monitor merupakan alat output yang paling umum dan berfungsi untuk melihat
hasil pengolahan data pada layar, baik berupa karakter, gambar maupun warna.
Secara umum, monitor terbagi atas :
- CRT (Cathode Rays Tube)
Merupakan monitor yang berfungsi dengan prinsip penembakan sinar katoda.
Bentuk fisik monitor ini sama dengan televisi namun secara umum hanya
terdiri dari 4 blok, yaitu video, vertikal, horisontal dan power supply. Monitor
type ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain adalah : Membutuhkan
daya yang besar, menghasilkan panas yang cukup tinggi, memiliki bentuk
fisik yang besar (walaupun ada juga yang memiliki dimensi yang kecil namun
tetap tidak praktis karena gambar yang dihasilkan tetap kecil) dan memiliki
radiasi yang besar (walaupun ada beberapa type yang menggunakan jenis
tabung tertentu yang mampu menyerap radiasi yang dihasilkan oleh
tembakan CRT). Namun, secara umum monitor ini memiliki harga yang cukup
rendah sehingga tetap merupakan peratalan standard dalam unit komputer.

Gambar 8 Monitor CRT
- LCD (Liquid Crystal Display)
Sistem kerja monitor ini jauh berbeda dibandingkan dengan CRT. LCD
menggunakan cairan kristal khusus yang berpendar apabila dilalui oleh sinyal
listrik sehingga menghasilkan bentuk dan warna. Kelemahan LCD adalah
harganya yang cukup mahal dan komponen fisik yang ada amat rentan
terhadap gangguan, namun LCD juga memiliki beberapa kelebihan
diantaranya adalah : hanya memerlukan daya yang rendah (Tegangan yang
digunakan cuma 12 Volt), bentuk fisik yang kecil dan ramping sehingga
mudah ditempatkan serta tidak menghasilkan radiasi.

Gambar 9 LCD
2. Printer
Printer berfungsi untuk mencetak output yang dikeluarkan oleh Process Device.
Secara garis besar, printer terbagi atas 3 bagian, yaitu :
- Printer Dot Matrix
Jenis ini disebut dengan “Dot Matrix” karena hasil cetakan dibentuk oleh
hentakan jarum pada pita yang membentuk karakter berupa titik-titik yang
beraturan. Oleh sebab itu, maka suara yang dihasilkan oleh printer jenis ini,
jauh lebih besar dan kasar dibandingkan dengan jenis printer lainnya.
Kehalusan hasil cetakan ditentukan oleh banyaknya jarum yang digunakan.
Minimal jumlah jarum yang digunakan adalah 9 pin dan maksimal adalah 24
pin. Salah satu contoh printer yang menggunakan 9 pin adalah Epson LX-300
dan 800, sedangkan yang menggunakan 24 pin adalah LQ (Letter Quality)
1170 dan 2180. Bentuk printer jenis ini juga terdiri dari beberapa macam, ada
yang hanya mampu mencetak dengan ukuran folio, dan ada pula yang
mampu mencetak dengan ukuran double folio. Tinta yang digunakan adalah
pita karbon.

Gambar 10 Printer Dot Matrix 9 pin dan 24 pin
- Printer Inkjet
Sesuai dengan namanya, printer jenis ini mencetak dengan menggunakan
semburan tinta cair pada permukaan kertas, sehingga hasil cetakannya jauh
lebih bagus, lebih cepat dibandingkan dengan dot matrix. Printer ini juga
mampu mencetak warna dengan sempurna, bahkan beberapa jenis printer
bahkan mampu mencetak dengan kualitas foto dan mampu mencetak pada
permukaan selain kertas (Plastik dan kain). Printer inkjet yang terkenal saat
ini adalah Canon BubleJet dan HewlletPackard.

Gambar 11 Contoh Printer Inkjet
- Printer Laser Jet
Printer jenis ini memiliki kecepatan dan kualitas cetakan yang jauh
melampaui Dot Matrix dan Inkjet. Prinsip kerja printer ini amat mirip dengan
mesin Photocopy, yaitu dengan prinsip serbuk tinta dan elemen pemanas.
Secara umum, printer ini hanya mampu mencetak dengan dua warna (Hitam
dan Putih), namun pada jenis tertentu telah dilengkapi dengan tinta warna
sehingga mampu mencetak dengan full color.

Gambar 12 Beberapa Laserjet Printer
3. Plotter
Plotter secara prinsip memiliki fungsi yang sama dengan printer. Yang
membedakan secara umum adalah ukuran dan peruntukan dari plotter tersebut.
Plotter mampu mencetak pada kertas dengan ukuran A0, dan biasanya
digunakan untuk mencetak peta dan gambar ukuran besar lainnya.
Plotter juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, yang dimulai hanya
dengan menggunakan pena sebagai alat cetak, hingga saat ini telah
menggunakan inkjet dan bubuk tinta (Laserjet)

Gambar 13 Contoh Plotter
4. Speaker
Fungsi speaker pada komputer sama dengan fungsi speaker pada perangkat
audio sistem. Yang membedakan secara garis besar hanyalah pada ukurannya.
Speaker pada komputer dibuat seefisien mungkin agar tidak terlalu memerlukan
banyak tempat. Namun pada pengguna tertentu terkadang menghubungkan
output sound mereka pada perangkat speaker lainnya untuk lebih memberikan
kepuasan yang lebih.

Gambar 14 Speaker “Surround”
Masih banyak lagi output device yang sering digunakan pada komputer, utamanya
pada sistem khusus yang diatur oleh komputer (Misalnya pengontrol robot, dan lainlain).
 Process Device
Pada bagian inilah seluruh data yang diberikan oleh Input Device diolah dan
selanjutnya diteruskan kepada Output Device. Seluruh unjuk kerja komputer amat
bergantung pada komponen-komponen pada bagian ini.
Komponen-komponen Process Device adalah :
1. Processor
Komponen kecil ini adalah inti dari sebuah komputer. Dalam komponen inilah
seluruh perhitungan matematis yang amat rumit dilakukan. Singkat kata,
kecepatan, kehandalan dan kompabilitas PC ditentukan oleh Processornya.
Processor dapat dibedakan dari perbedaan jumlah data bus-nya. Misalkan ada
processor 8 bit, itu berarti processor tersebut memiliki 8 data bus.
Ada beberapa produsen processor untuk PC, seperti Intel, AMD, Cyrix dan
Winchip IDT, namun dalam laporan ini kita menggunakan standard processor
keluaran Intel Corp.

Gambar 15 Beberapa Contoh Processor
Dalam perkembangannya, processor sampai saat ini telah mencapai 7 generasi dan
masih terus berlanjut hingga saat ini. Perkembangan processor tersebut adalah :
1. Generasi pertama
Pada generasi ini, Intel mengeluarkan CPU 16 bit pertamanya yaitu Processor
8086 (1978), namun terhambat oleh kendala harga, dimana perangkat keras 16
bit saat ini masih terlalu mahal, sehingga Intel merancang ulang processornya
dan mengluarkan Processor 8088 yang merupakan CPU 16 bit yang memiliki
lebar bus 8 bit. PC pertama (1981) menggunakan Processor jenis ini
2. Generasi Kedua
Pada generasi ini, Intel merilis Processor 80286 (1982) yang juga merupakan
processor 16 bit namun memiliki kemampuan yang lebih, utamanya dalam
penanganan perintah dan mode kerja baru “24 bit virtual address mode” yang
menegaskan arah perpindahan dari DOS ke windows.
3. Generasi Ketiga
Intel meluncurkan Processor 80386 DX pada tanggal 17 Oktober 1985 yang
merupakan Processor 32 bit pertama. Pada generasi inilah procesor mampu
bekerja secara multitasking .
4. Generasi Keempat
Pada generasi ini, Intel mengeluarkan Processor 80486 DX (10 April 1989) yang
mampu bekerja dua kali lebih cepat dari pendahulunya. Intel juga mengeluarkan
Processor 80486 SX yang merupakan chip yang tidak lengkap dengan
dihilangkannya Math co-processor.Produsen selain Intel juga mengluarkan beberapa jenis processor, misalnya
Cyrix dan Texas Instruments mengeluarkan 486 SLC dan IBM mengeluarkan
486 SLC2
5. Generasi Kelima
Pada generasi inilah, beberapa produsen Processor mulai berlomba
mengeluarkan produk-produk terbaik mereka, diantaranya adalah :
• Intel
Pada tanggal 22 Maret 1993, Intel mengembangkan Pentium Classic (P54C),
dimana processor ini mampu menjalankan lebih dari satu perintah tiap tik
clock (super scalar) yang sebanding dengan dua buah 486 dalam satu chip.
Bus sistem juga mengalami perubahan besar, yaitu menjadi 64 bit dan
kecepatannya meningkat menjadi 60 atau 66 MHz. Sejak itu, Intel
memproduksi dua macam Pentium: yang bekerja pada sistem bus 60 MHz
(P90, P120, P150 dan P180) dan sisanya, bekerja pada 66 MHz (P100, P133,
P166 dan P200)
Pada tanggal 8 Januari 1997, Intel memperkenalkan Processor type MMX
(Multi Media Extension) atau P55C, dimana dalam processor tersebut
ditambahkan 57 perintah integer baru, 4 jenis data baru dan 8 register 64 bit,
yang menambah kemampuan CPU dalam penanganan aplikasi multimedia.
Pentium yang menggunakan fasilitas ini adalah P200 MMX dan P233 MMX
• Cyrix
Cyrix 6x86 diperkenalkan pada 5 Februari 1996 dan merupakan tiruan
pentium yang murah, namun terkenal dengan unjuk kerja yang buruk
utamanya pada floating-point-nya. Pada tanggal 30 Mei 1997, Cyrix
memperkenalkan 6x86 MX yang kemudian dikenal sebagai MII (M-two) yang
kompatibel dengan Pentium MMX. Kecepatan Bus yang digunakan oleh Cyrix
adalah 60 MHz (PR166), 66 MHz (PR200 dan PR300), 75 MHz (PR233 dan
PR266), 83 MHz (PR333) dan 95 MHz (PR433 dan PR466)

Gambar 16 Processor Keluaran Cyrix
• Advanced Micro Devices
Pentium-pentium AMD bersaing ketat dengan Intel, utamanya dari segi
kecepatan dan harga. AMD menggunakan teknologi mereka sendiri sehinggaprocessornya bukan merupakan clone atau tiruan dari Intel. Processor yang
dikeluarkan oleh AMD adalah :
- AMD K5 yang menggunakan rating dari Pentium dan dapat disamakan
dengan Pentium Classic (P54C) dari Intel. PR133 dan PR166 berharga
jauh lebih murah dari jenis Pentium yang sebanding.
- Pada tanggal 2 April 1997, AMD meluncurkan AMD K6 yang berunjuk kerja
sedikit lebih baik dari Pentium MMX. Processor ini berisi 8,8 juta transistor
- Tanggal 28 Mei 1998, AMD memasarkan K6-2 yang memiliki plug-in 3D
baru yang disebut dengan 3Dnow! Yang merupakan penambahan 21
perintah baru untuk mewujudkan unjuk kerja 3D yang jauh lebih baik.
- Processor ini memiliki unjuk kerja yang amat bagus dan memiliki harga
yang lebih murah dibandingkan dengan Processor Intel pada spesifikasi
yang sama.
- Kecepatan bus yang digunakan pada processor ini adalah : 66 MHz (K6-2
266), 88 MHz (K6-2 266), 95 MHz (K6-2 333 dan K6-2 380), 100 MHz (K6-
2 300, K6-2 350 dan K6-2 400)
6. Generasi Keenam
Pada generasi ini, persaingan antar produsen Processor semakin hebat, dimana
tiap-tiap Produsen terus menerus mengeluarkan inovasi dan produk terbaik
mereka yang terus bersaing, baik dari segi kecepatan maupun harga.
• Intel
Intel mengeluarkan beberapa jenis procesor pada generasi ini, antara lain :
 Pentium Pro
Pengembangan Pentium Pro dimulai pada tahun 1991 di Oregon dan
diperenalkan pada 1 November 1995. Pentium Pro merupakan processor
RISC murni dan dioptimasi untuk pemrosesan 32 bit pada Windows NT
atau OS/2. Processor ini menggunakan Soket 8 pada Motherboard.
 Pentium II
Dengan nama sandi “Klamath”, Processor ini diperkenalkan 7 Mei 1997
dan menggunakan modul SECC (Single Edge Contact Catridge) yang lebih
familiar dengan Soket 1. Pentium II tersedia dalam 233, 266, 300, 333,
400, 450 dan 500 MHz (dan terus berkembang dengan kecepatan yang
lebih tinggi).
Pentium II berbentuk kotak plastik persegi empat yang besar, yang berisi
CPU dan cache. Juga terdapat sebuah controller kecil (S82459AB) dan
kipas pendingan dengan ukuran yang besar.
 Pentium II Celeron
Awal 1998, Intel mempunyai masa yang sulit dengan Pentium II yang
agak mahal. Banyak pengguna membeli AMD K6-233, yang menawarkan
unjuk kerja sangat baik pada harga yang layak. Maka Intel membuat merk
CPU baru yang disebut Celeron. Processor ini sama dengan Pentium II
kecuali cache L2 yang telah dilepas. Processor ini dapat disebut Pentium
II-SX. Catridge Celeron sesuai dengan Slot 1 dan bekerja pada bus sistem
66 MHz. Clock internal bekerja pada 266 atau 300 MHz.
 Pentium II Celeron A : Mendocino
Type Processor ini, baik kecepatan maupun bentuknya, mirip dengan
Pentium II. Yang membedakan adalah penambahan cache L2 sebesar 128
Kb didalam catridgenya, yang memberikan unjuk kerja yang amat baik,
karena cache L2 bekerja pada kecepatan CPU penuh.
 Pentium II Celeron PPGA : Soket 370
Processor ini menggunakan Soket 370 baru untuk celeron dan dikemas
dalam Plastic Pin Grid Array (PPGA). Soket PPGA 370 terlihat seperti soket
7 tradisional dan memiliki 370 pin.
 Pentium II Xeon
Pada 26 Juli 1998, Intel mengenalkan catridge Pentium II baru yang diberi
nama Xeon. Ditujukan untuk penggunaan server dan pemakai high-end.
Xeon menggunakan konektor baru yang disebut Slot Two. Perbedaan
utama antara Xeon dan Pentium II lainnya adalah besar cache L2 yang
terintegrasi dapat mencapat 2 Mb
 Pentium III – Katmai
Pada bulan Maret 1999 Intel mengenalkan kumpulan MMX2 baru yang
ditingkatkan dengan perintah grafis (diantaranya 70 buah perintah).
Perintah ini disebut Katmai New Instructions (KNI) / Perintah baru Katmai
atau SSE. Perintah ini ditujukan untuk meningkatkan unjuk kerja game 3D
– seperti teknologi 3Dnow! AMD. KNI diperkenalkan pada Pentium III 500
MHz baru. Processor ini sangat mirip dengan pentium II. Menggunakan
Slot 1, dan hanya berbeda pada fitur baru seperti pemakaian Katmai dan
SSE.
Pentium III Xeon (dengan nama sandi Tanner) diperkenalkan 17 Maret
1999.

Gambar 17 Processor Generasi Keenam dari Intel
• AMD
Pada generasi ini, AMD mengenalkan AMD K6-3 yang merupakan K6 model 9
dengan nama sandi “Sharptooth,” yang mungkin mempunyai cache tiga
tingkat. Kecepatan clock Processor ini adalah 400 MHz dan 450 MHz.
7. Generasi Ketujuh
Pada generasi ini, pertarungan antara Processor-processor tercepat, utamanya
antara Intel dan AMD semakin menghangat. Masing-masing produsen mengeluarkan
Processor terbaik mereka.
• AMD
Processor AMD utama yang sangat menggemparkan, Athlon (K7)
diperkenalkan Agustus 1999. Athlon dapat mengungguli Pentium III pada
frekwensi yang sama.
Athlon menggunakan Soket khusus (Slot A) dalam pemasangannya karena
AMD tidak memiliki lisensi untuk menggunakan rancang bangun Slot 1,
sehingga rangkaian logika controller datang dari Digital Equipment Corp.
Spesifikasi Athlon adalah :
- Memiliki clock 600 MHz pada versi pertama
- Memiliki cache L2 mencapai 8 Mb (Minimum 512 Kb)
- Memiliki cache L1 sebesar 128 Kb
- Beirsi 22 juta transistor (Pentium III mempunyai 9,3 Juta)
- Memiliki kecepatan ram hingga 200 MHz (Peningkatan hingga 400 MHz
diharapkan kemudian)
- Dapat menangani dan menyusun kembali hingga 72 perintah secara
serentak (Pentium III dapat melakukan 40, K6-2 hanya 24)
- Unjuk kerja FPU yang hebat dengan tiga perintah serentak dan satu
GFLOP pada 500 MHz (1 milyar perintah bilangan floating-point tiap detik)
dengan 80 bit bilangan floating-point.
Athlon akan memberi persaingan Intel dalam segala lapisan termasuk server,
yang dapat dibandingkan dengan processor Xeon.

Gambar 18 Processor Generasi Ketujuh dari AMD
• Intel
Pada generasi ini, Intel berupaya keras untuk menghadang laju AMD dengan
mengeluarkan Processor Pentium 4 dengan kecepatan minimal 1,4 GHz, dan
terus berkembang sampai saat ini.

Gambar 19 Generasi Processor
2. Motherboard

Gambar 20 Motherboard
Motherboard atau “papan ibu” dan biasa juga disebut dengan “Mainboard”
adalah komponen terbesar yang terdapat dalam sebuah Process Device.
Fungsi motherboard secara keseluruhan adalah tempat utama untuk
memasang peripheral lain, seperti Processor, Memori, VGA Card, dan lainlain.
Seperti processor, motherboard juga memiliki beberapa produsen,
diantaranya adalah : Intel, Asus, Iwill, Abit, DFI, Gigabyte, dan masih banyak
lagi.
Motherboard terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
• Soket Processor
Soket processor berfungsi untuk menancapkan Processor ke motherboard.
Ada beberapa jenis Soket yang tersedia, bergantung kepada jenis Processor
yang dapat dipasang. Jenis-jenis soket tersebut adalah :
Socket CPU Yang sesuai
Jumlah
Pin
DIP 8088 dan 8086 40
Socket 3 386 168
Socket 5 486 dan Pentium Klasik (P54C) 321
Socket 7 Pentium, MMX, K5, 6x86, K6, IDT
Winchip, 6x86MX, K6-2
321
Socket 8 Pentium Pro 387
Slot One Pentium II 242
Slot One Pentium II (bus sistem 100 MHz)
Pentium III (bus sistem 100 dan 133
MHz)
242
Slot One Celeron 242
Socket 370 Celeron yang di-Socket 370
Slot Two Pentium II Xeon, Tanner 330
Socket 423 Pentium IV 423

Gambar.21 Tabel Jenis Soket Processor

Gambar 22 Soket 370 dan Soket A, Serupa tapi tak sama
• Chipset
Chipset berfungsi untuk mengontrol motherboard secara keseluruhan.
Frekwensi bus, jenis processor, slot ekspansi dan kapasitas memori juga
amat bergantung pada chipset. Seperti motherboard dan processor, chipset
juga memiliki berbagai produsen dan jenis, diantaranya adalah : OPTi, UMC,
Ali (ACER Laboratories Inc), SiS, VIA dan Intel.
• Slot RAM
Terdapat beberapa jenis Slot RAM, diantaranya adalah DIP, 30 Pin, 72 Pin
dan 168 pin serta Slot RIMM untuk RDRAM
• Slot Ekspansi
Slot ini berfungsi untuk menempatkan peralatan tambahan yang berfungsi
sebagai sarana komunikasi antara peralatan input / output dengan
motherboard, misalnya untuk VGA Card, Sound Card, Modem, dan lain-lain.
Jenis-jenis Slot Ekspansi adalah :
- ISA (Industri Standard Architecture) 8 bit dan 16 bit
- EISA (Extended ISA) 32 Bit
- MCA (Micro Channel Architecture) 32 Bit
- VL-Bus (VESA Local Bus) 32 Bit
- PCI (Peripheral Component Interconnect) 32 Bit
- AGP (Accelerated Graphic Port) 64 Bit
- CNR (Communication and Network Riser)

Gambar 23 Bagian-bagian Motherboard
• Port IDE , FDD Serial dan Paralel
Port ini digunakan untuk pemasangan Hard Disk (IDE Port), Floppy disk drive
(FDD Port) dan sarana komunikasi dengan perangkat lain (Serial Port) serta
untuk pemasangan printer dan scanner (Paralel Port atau LPT Port)
• BIOS (Basic Input Output System)
BIOS berfungsi untuk menginisialisasi dan mengkonfigurasi peripheral
utamanya dalam proses input dan output. Kedudukan BIOS berada diantara
perangkat keras dan Sistem Operasi komputer (Windows, DOS, Linux, OS/2,
dan lain-lain). Semua perintah yang berasal dari sistem operasi, misalnya
menulis ke disket atau membaca CDROM, ditampung dulu oleh BIOS.
• Slot Power
Secara garis besar, slot power supply yang biasa digunakan terbagi 2 jenis,
yaitu AT dan ATX.
3. Memori
Secara garis besar, memori dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
1. First Level (L1) Cache
Memori yang bernama L1 Cache ini adalah memori yang terletak paling dekat
dengan processor (lebih spesifik lagi: dekat dengan blok CU [control unit]).
Penempatan Cache di processor dikembangkan sejak PC i486. Memori di
tingkat ini memiliki kapasitas yang paling kecil (hanya 16 Kb), tetapi memiliki
kecepatan akses dalam hitungan nanodetik (sepersemilyar detik). Data yang
berada di memori ini adalah data yang paling penting dan paling sering
diakses. Processor AMD Athlon memiliki cache L1 sebesar 128 Kb.
2. Second Level (L2) Cache
Memori L2 Cache ini terletak di motherboard (Lebih spesifik lagi : modul
COAST : Cache On A Stick. Bentuk khusus dari L2 yang mirip seperti memori
module yang dapat diganti-ganti tergantung motherboardnya), penempatan
L2 Cache ini banyak digunakan pada motherboard 486 atau Pentium klasik.
Akan tetapi ada juga yang terintegrasi langsung dengan motherboard, atau
ada juga yang terintegrasi dengan processor module. Kapasitas L2 lebih
besar dari L1 cache, ukurannya berkisar antara 128 Kb – 2 Mb. Namun L2
cache memiliki kecepatan akses yang lebih lambat dibandingkan dengan L1
cache.

Gambar 24 Alur Data Memori
3. Memori Module
Memori yang biasa terlihat dipasang pada motherboard adalah memori modul
tersebut. Memori module ini memiliki kapasitas yang berkisar antara 4Mb –
512 Mb. Kecepatan aksesnya juga berbeda, ada yang berkecepatan 80 ns, 60
ns, 66 MHz (15ns), 100 MHz (10ns), 133 MHz (7,5 ns) dan saat ini telah
dikembangkan 200 dan 400 MHz.
Memori module ini terbagi atas 2 bagian, yaitu :
a. SIMM (Single In-Line Memory Module)
Single pada SIMM ini dimaksudkan dalam penomoran pin. Pada
penampakan fisiknya, pin dan pin yang berada tepat dibaliknya memiliki
nomor yang sama.
SIMM dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah pin, yaitu :
 30 pins
- Pertama kali dibuat dalam modul 8 FPM (Fast Page Mode), yang
memiliki kecepatan 80 ns
- Maksimal bandwidth (lebar jalur data) : 176 Mb/sec
 72 pins
- FPM yang berkecepatan 70 ns
- EDO (Extended Data Output) yang berkecepatan 60 ns, maksimal
bandwidth 264 Mb/sec

Gambar 25 SIMM
b. DIMM (Dual In-Line Memori Module)
Dual berarti kedua sisi dari penampakan fisik ini menunjukkan bahwa dua
buah sisi menjalankan sekuens proses masing-masing, namun masih
mendukung satu proses utama yang sama.
Menurut proses pembuatannya, DIMM menggunakan sistem DRAM
(Dynamic RAM).
Sistem DRAM ini juga mengalami berbagai perkembangan, antara lain:
 Synchronous DRAM (SDRAM). Jenis DRAM ini memperbaiki kecepatan
akses data yang tersimpan. Modul EDO RAM dapat dibawa ke
kecepatan tertinggi 75 MHz, sedangkan SDRAM dapat dibawa ke
kecepatan 100 MHz pada sistem yang sama. SDRAM ini juga dapat
dikembangkan lebih jauh, diantaranya :
 PC 100 RAM, yaitu SDRAM yang dikembangkan untuk sistem bus
100 MHz
 PC 133 RAM, yang merupakan SDRAM untuk sistem bus 133 MHz
 ECC RAM (Error Checking and Correction RAM), yang merupakan
SDRAM untuk kebutuhan server yang memiliki kinerja yang berat.
Jenis SDRAM ini dapat mencari kerusakan data pada sel memori
yang bersangkutan dan langsung dapat memperbaikinya.

Gambar 26 DIMM
 Burst EDO RAM (BEDO RAM) adalah jenis EDO yang memiliki
kemampuan Bursting, semula dikembangkan untuk menggantikan
SDRAM, tetapi karena prosesnya yang asinkron dan hanya terbatas
sampai 66 MHz, praktis BEDO RAM ditinggalkan.
 Rambus DRAM (RDRAM) dikembangkan oleh RAMBUS Inc. RDRAM ini
memiliki jalur data yang sempit (8 bit) tetapi keinierjanya tidak dapat
diungguli oleh DRAM jenis lain karena memiliki Memori Controller yang
dipercanggih. Tentunya hanya motherboard yang mendukung RAMBUS
saja yang bisa memakai DRAM ini, seperti Motherboard untuk AMD K7
Athlon.
 SyncLink DRAM (SLDRAM) dibuat karena untuk memakai RDRAM ini
harus membayar royalti kepada RAMBUS Inc. Hal ini dirasakan sangat
mahal bagi pengembang motherboard. Dengan kecepatan 200 MHz,
dan bandwidth maksimum 1600 Mb/sec cukup untuk mengkanvaskan
perkembangan RAMBUS DRAM
 Double Data Rate RAM (DDRAM) dikembangkan karena kebutuhan
transmisi data sangat tinggi.
4. Expansion Card
Expansion card adalah card-card tambahan yang terpasang pada komputer dan
memiliki berbagai fungsi. Contoh card-card yang sering digunakan adalah :
1. VGA Card
VGA Card berfungsi untuk menghubungkan dan mengolah output yang
berupa data ke monitor, agar dapat ditampilkan oleh monitor. Peningkatan
kualitas CPU secara keseluruhan juga amat bergantung kepada jenis VGA
card yang digunakan. Jika komputer hanya digunakan sebatas dokumen
pengolahan data, operasi pada spreadsheet atau untuk “surfing” internet,
jenis dan kualitas VGA yang “biasa-biasa saja” sudah memadai. Tetapi jika
komputer banyak digunakan untuk aplikasi 3D berat atau bermain game
dengan kualitas gambar yang tinggi, maka kualitas VGA card mutlak
diperlukan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada saat memilih sebuah video
card adalah :
a. RAMDAC
RAMDAC adalah sebuah chip yang mengkonversikan grafik PC kedalam
sinyal analog merah, hijau, biru, yang digunakan oleh monitor. Semakin
cepat RAMDAC dari sebuah kartu grafis, semakin halus gambar yang
dihasilkan (semakin bagus kualitasnya).
b. Accelerator chip
VGA Card yang dilengkapi dengan accelerator chip akan meringankan
beban processor. Usahakan accelerator yang digunakan mendukung 32
bit.
c. Type Bus
Ada 4 type bus yang biasa digunakan oleh VGA card, yaitu ISA, VL-bus,
PCI dan AGP. Type bus yang saat ini populer adalah type bus slot AGP
karena memiliki daya akselerasi lebih cepat dan sempurna untuk
digunakan oleh game-game dan gambar 3D.
d. Video Memori
Secara prinsip, semakin besar video memori, semakin cepat gerakan
animasi yang dihasilkan dan termasuk meringankan beban processor
untuk memproses grafik yang berat. Di pasaran, tersedia slot AGP video
card dari 4 MB, 8 MB, 16 MB, 32 MB sampai dengan 64 MB

Gambar 27 VGA Card dengan slot AGP
2. Sound Card
Sound card berfungsi untuk memproses output berupa suara dan musik yang
kemudian diteruskan kepada speaker. Sound card juga dapat digunakan
sebagai alat input untuk Joystick yang digunakan untuk bermain game.
Perkembangan sound card juga semakin berkembang dari tahun ke tahun.
Saat ini sound card bukan hanya digunakan untuk bermain game, tetapi juga
menyemarakkan aplikasi-aplikasi multimedia, seperti ensiklopedia, program
pendidikan dan pengajaran dan program presentasi. Bahkan saat ini sound
card dapat dimanfaatkan untuk
penggunaan komunikasi seperti telepon VoIP (Voice over Internet Protocol),
Teleconverencing dan lain-lain. Secara umum, pemilihan sound card
bergantung pada kemampuan pemrosesan suara (16 bit atau 32 bit), jenis
suara (analog atau digital) dan support terhadap speaker (stereo atau
surround).

Gambar 28 Sound Card yang dilengkapi dengan penjelasan output
3. NIC (Network Interface Card)
NIC atau biasa disebut card LAN (Local Area Network), saat ini telah menjadi
suatu peralatan standard, khususnya bagi pendidikan dan perkantoran yang
telah menerapkan sistem jaringan sebagai salah satu upaya pemberdayaan
komputer secara menyeluruh. Fungsi card LAN atau NIC adalah untuk
menghubungkan antara dua atau lebih komputer agar komputer-komputer
tersebut dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

Gambar 29 NIC Jenis 10 MBps
4. TV / Radio Tuner
Menonton televisi dan mendengarkan radio saat ini juga dapat dilakukan
dengan menggunakan komputer. Cukup dengan menambahkan TV dan Radio
card dan menghubungkan card tersebut dengan antena televisi maupun
radio.
5. MPEG Card
Untuk komputer-komputer generasi ketiga dan keempat, dimana memiliki
keterbatasan dalam sumber daya VGA Card, dapat menggunakan card ini
untuk tetap dapat menikmati film kesayangan mereka
5. Memori Eksternal (Storage Device)
Memori eksternal berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data secara
permanen (tidak seperti memori internal, dimana data dapat hilang apabila catu
daya ke komponen tersebut diputuskan). Media penyimpan ini terbagi atas :
1. Floppy Disk
Secara fisik, floppy yang saat ini sering digunakan terbagi atas 2 jenis, yaitu
5,25 inchi dan 3,5 inchi , dimana masing-masing ukuran memiliki 2 type
kapasitas, yaitu Double Density (DD) dan High Density (HD)
Disket diputar pada kecepatan 300 rpm (Double Density) atau 360 rpm (High
Density). Sewaktu disk berputar, head dapat bergerak keluar atau ke dalam
sekitar 1 inchi, menulis sekitar 40 atau 80 track.
Floppy Disk 5,25 inchi



Gambar 30 Floppy Disk Drive 5,25 Inch dan Karakteristiknya
Floppy Disk 3,5 inchi


Gambar 31 Floppy Disk Drive 3,5 Inch dan Karakteristiknya
2. Hard Disk
Hard Disk memiliki prinsip kerja yang sama dengan Floppy Disk dan juga
memiliki fungsi sebagai penyimpan data. Yang membedakan antara Hard Disk
dan Floppy Disk adalah bentuk fisik dan kapasitas penyimpanan data serta
kecepatan aksesnya. Sesuai dengan namanya (Hard yang berarti Keras),
media penyimpanan data dalam hard disk menggunakan media logam dan
dapat terdiri dari beberapa plat sehingga mampu menyimpan data yang lebih
banyak. Kapasitas penyimpanan hard disk rata-rata adalah 120 MByte sampai
dengan 100 Gbyte.

Gambar 32 Bentuk fisik Hard Disk
3. CDROM
Media penyimpanan semakin hari mengalami kemajuan dengan amat pesat.
Dengan CDROM ini, besar data yang mampu dimasukkan menjadi berkali-kali
lipat dibandingkan dengan floppy. Juga daya tahan media ini lebih baik
dibandingkan dengan floppy. Jenis CDROM bergantung kepada kecepatan
putarnya, misal : CDROM 12 x berarti memiliki kecepatan putaran 12 x
kecepatan putar floppy.
Saat ini CDROM juga telah mampu merekan ke dalam format CD dan biasa
disebut dengan CD RW (Read-Write).

LINUX MULTI BOOT

Linux Multi Boot

inux multi boot ya gak masalah kok, hmm bau berapa os dipasang...2,3...10 ehe kenapa enggak boleh boleh aja kan lagian hardisk udah gede gede banget, pasang hardisk 300gb, masing masing linux di partisi masing2 10gb dapet 30 partisi...

ok misalnya saya punya partisi windows xp di /dev/hda1, linux fedora core 5 di /dev/hda2, swap di /dev/hda3, extended di /dev/hda4 /home di /dev/hda5 linux mandriva 2006 di /dev/hda6 suse 10.1 di /dev/hda7 dan /home di /dev/hda8 segitu aja ya... ok /dev/hda4 itu extended partisi jadi sebenarnya dia yg menampung partisi logical yg /dev/hda5 dst...

ok pertama ya install windows nya pasti soalnya dia yg paling duluan pake partisi nya dan bikin dia fixed partisi jangan semua nya space hd nya dipake, trus fedora core 5, disini dia bikin partisi root / redhat swap dan /home, partisi swap & home akan di pake rame rame oleh semua distro. trus mandriva cuma bikin 1 partisi dengan swap & home yg sama, trus suse juga bikin 1 partisi...mau tambah distro lagi silahkan sebanyak banyak nya.

setelah semua nya ke install, sekarang tentukan siapa yg mau jadi master boot nya, semua linux bisa tapi windows gak bisa hehehe...winz kan bukan linux, asumsi saya fedora core jadi master nya, jadi pas install mandriva & suse boot loader nya jangan di install, biarin aja

setelah semua ke install, trus masuk lagi ke linux yg jadi master, ok di grub hardisk di hitung dari 0 bukan satu, dan begitu juga partisi, dan dipisah kan oleh koma jadi /dev/hda1 menjadi (hd0,0), kalo /dev/hdb5 jadi (hd1,4).
edit file /boot/grub/menu.lst tambahin di bawah nya entri berikut

title mandriva
root (hd0,5)
kernel /boot/vmlinuz root=/dev/hda6 vga=791
initrd /boot/initrd.img
title suse
root (hd0,6)
kernel /boot/vmlinuz root=/dev/hda7 vga=791
initrd /boot/initrd.img

begitu terus kalo ada banyak ya tambahin aja terus...
kalo pake lilo, laen lagi cara nya...linux yang lain harus di mount oleh linux master nya misalnya mandriva jadi master nya...soalnya fedora gak langsung bisa buka partisi reiserfs. sekarang fedora & suse nya di mount di /mnt/fedora dan /mnt/suse setup nya di file /etc/fstab tambahin

/dev/hda2 /mnt/fedora ext3 defaults 0 0
/dev/hda7 /mnt/suse reiserfs defaults 0 0

sekarang tambahin di /etc/lilo.conf nya

image=/mnt/fedora/boot/vmlinuz
label="fedora"
root=/dev/hda2
initrd=/mnt/fedora/boot/initrd.img
append="resume=/dev/hda2"
vga=791

image=/mnt/suse/boot/vmlinuz
label="suse"
root=/dev/hda7
initrd=/mnt/suse/boot/initrd.img
append="resume=/dev/hda7"
vga=791

dan jalankan command lilo
#lilo

setelah itu baru deh bisa os multiboot...tinggal pilih aja selera linux nya...btw os laen juga bisa di bikin multiboot...hmmm yg mau aku coba nih Solaris, windows vista (hiks gak kuat hw nya), xBSD (FreeBSD, NetBSD, OpenBSD, PCBSD), OSX86...(hiks mahal juga ya)
ok deh...gitu kali ya bikin multiboot

HARDISK MULTI DISTRO

Harddisk Multi Distro
Menggunakan banyak SO dalam satu harddisk, misalnya ada Linux RedHat, Linux SuSE, Linux Mandrake dan bahkan ada Microsotf Windows jika perlu dapat dilakukan. Kalimat Siapa Takut itu artinya jangan ragu-ragu, takut untuk belajar suatu hal yang menurut anda baru. Biasanya jika kita mempunyai harddisk lebih dari satu, misalnya 3 buah harddisk maka ada kecenderungan untuk menginstal SO (sistem operasi) yang berbeda dengan satu tujuan untuk belajar memahami kelebihan dan kekurangan SO tersebut. Sebenarnya pekerjaan ini bisa dikatakan kurang efesien, berikut ini ada sedikit tips yang mungkin dapat membantu anda sehingga cukup satu harddisk saja yang difungsikan sedangkan harddisk lain dapat dijadikan sebagai backup data-data saja.


Dalam terminologi DOS / Microsotf Windows, pembacaan partisi harddisk yang diasosiasikan dengan simbol huruf tertentu, biasa di mulai dari huruf C untuk harddisk pertama, D untuk harddisk kedua dan seterusnya diasumsikan anda mempunyai lebih dari satu harddisk. Dengan konsep yang sama, juga terjadi pada satu harddisk tetapi banyak partisi yang diasosiasikan dengan simbol C, D dan seterusnya. Sebenarnya metode ini sangat membingungkan, bagaimana kita mengetahui bahwa harddisk yang berada dalam komputer terdiri dari satu, dua atau lebih harddisk tanpa membuka komputer tersebut. Lihat saja, semua partisi disimbolkan dengan huruf tanpa melihat jumlah harddisk.

Linux dan juga UNIX, semua device atau hardware di komputer dianggap sebagai sebuah direktori atau file file. File-file khusus yang merupakan simbol untuk semua device tersebut disimpan dalam direktori tertentu, misalnya /dev. Harddisk yang merupakan salah satu device tersebut disimbolkan ke dalam direktori /dev/hda. Jadi bila terdapat dua harddisk, harddisk pertama adalah /dev/hda dan harddisk kedua adalah /dev/hdb1. Jika masing-masing harddisk tersebut dibagi lagi menjadi 3 partisi, maka terdapat partisi /dev/hda1, /dev/hda2, /dev/hda3 dan /dev/hdb1, /dev/hdb2, /dev/hdb3. Penerapan konsep ini menjadikan kita memahami keberadaan jumlah harddisk atau partisi harddisk dalam sistem dan juga mempermudah kita untuk menempatkan banyak SO dalam satu harddisk.

Dasarnya Linux terbagi atas dua partisi utama, yaitu partisi native (Linux native) dan partisi swap (Linux Swap). Linux native difungsikan sebagai sebuah filesystem di mana semua program, file, data dan sebagainya terletak di situ. Sedangkan Linux swap difungsikan sebagai sebuah virtual memory (memory bayangan) untuk membantu memory sesungguhnya yang diambil dari sebagian ruang harddisk. Ukuran Linux swap biasa dua kali ukuran memory sesungguhnya, misalnya saya mempunyai RAM 128 MB maka Linux swap 256 MB.

Prosedur Pembuatan

1. Rencana pembagian ruang harddisk (partisi harddisk)

Diasumsikan kita akan menempatkan 3 buah SO seperti Linux SuSE 7.1, Linux RedHat 7.3 dan Linux Mandrake 8.0. Untuk mempermudah, tentukan berapa jumlah kapasitas harddisk yang diperlukan masing-masing distribusi. Misalnya harddisk dengan kapasitas 10 GB akan dibagi-bagi partisi (Linux native) masing-masing adalah Linux SuSE 7.1 sebesar 3.0 GB, Linux RedHat sebesar 3.2 GB, dan Linux Mandrake sebesar 3.5 GB. Sisanya sebesar 300 MB akan dijadikan sebagai partisi swap. Selain Linux native dan Linux swap, partisi di bagi lagi menjadi partisi primer dan extented. Partisi primer maksimal tiga partisi dimulai dari partisi pertama /dev/hda1, kedua /dev/hda1 dan ketiga /dev/hda3. Sedangkan partisi selanjutnya /dev/hda4 disebut sebagai partisi extended yang dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa partisi tanpa batas, dimulai partisi /dev/hda5, kedua /dev/hda6 dan seterusnya.

Pembagian partisi terlihat seperti pada gambar di bawah ini : / hda1

Linux SuSE

3.0 GB

hda2

swap

300 MB

/ hda3

Linux RedHat

3.2 GB

/ hda5

Linux Mandrake

3.5 GB

Harddisk 10 GB (hda)

Partisi Primer

Partisi Extended / hda4














Gambar 1 : Rencana pembagian partisi harddisk



2. Instalasi Linux

a. Linux SuSE

Proses instalasi seperti biasa, tempatkan filesystem root ( / ) Linux SuSE di /hda1 seperti yang sudah direncanakan. Kapasitas Linux SuSE sebesar 3.0 GB dan 300 MB untuk partisi Linux swapnya yang diletakkan pada /hda2. Sisa harddisk sebesar 6.7 GB dibiarkan saja, tidak usah diformat. Setelah proses instalasi Linux SuSE sukses, restart komputer dan masukkan CD Linux RedHat untuk proses instalasi selanjutnya.

b. Linux RedHat

Seperti halnya Linux SuSE, proses instalasi seperti biasa. Tempatkan filesystem root ( / ) Linux Redhat di partisi ke tiga /dev/hda3 sebesar 3.2 GB. Partisi yang lain yaitu partisi Linux SuSE, Linux swap dan sisa partisi (3.5 GB untuk Linux Mandrake) tidak usah dihiraukan, dibiarkan saja. Setelah selesai instalasi maka tampilan LILO (Linux Loader, program yang akan memanggil kernel Linux) bukan lagi tampilan LILO SuSE melainkan LILO RedHat. Ini bukan berarti Linux SuSE hilang, namum filesystem Linux SuSE tersembunyi atau tidak ada prosedur pemanggilan terhadapnya. Selanjutnya restart komputer, masukkan CD Mandrake untuk proses instalasi Linux Mandrake

c. Linux Mandrake

Tidak berbeda seperti instalasi Linux sebelumnya (Linux SuSE dan Linux RedHat), proses instalasi seperti biasa anda menginstal Linux Mandrake. Namum partisi yang digunakan adalah partisi extended yang disimbolkan dengan /hda4. Partisi extended ini (/hda4) tidak bisa langsung diberikan filesystem Linux Mandrake, melainkan membagi lagi partisi harddisk yang dimulai dari partisi /hda5, /hda6 dan seterusnya. Setelah menempatkan filesystem root ( / ) Linux Mandrake pada partisi /dev/hda5 dengan ukuran 3.5 G.B maka berarti ruang harddisk sebesar 10 G.B telah terpenuhi. Partisi sebelumnya yaitu partisi Linux SuSE, partisi swap dan partisi Linux RedHat juga tidak usah dihiraukan. Setelah proses instalasi berakhir, restart komputer dan anda tidak lagi berhadapan dengan LILO RedHat melainkan LILO Mandrake.

3. Memanggil Filesystem Linux

LILO adalah sebuah program linux loader yang difungsikan sebagai program untuk memanggil kernel Linux. Untuk memanggil kernel Linux sebelumnya yaitu Linux SuSE dan Linux RedHat pada Linux Mandrake maka diperlukan mengedit file yang menjalankan LILO tersebut. File yang dimaksud adalah file lilo.conf yang terletak pada direktori /etc/lilo.conf. Sebelum melakukan perubahan file /etc/lilo.conf beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :

a. Membuat masing-masing direktori distribusi Linux SuSE, Linux RedHat dan Linux Mandrake di direktori /boot Linux Mandrake seperti terlihat pada perintah dibawah ini.

[root@root /boot]# mkdir SuSE

[root@root /boot]# mkdir RedHat

[root@root /boot]# mkdir Mandrake

b. Mengcopy file-file image masing-masing distribusi Linux pada masing-masing direktori distribusi tersebut yang baru saja dibuat.

1) Mengcopy file-file image kernel Linux SuSE ke direktori /boot Linux Mandrake

Sehubungan filesystem yang digunakan adalah filesystem Linux Mandrake yang berada di partisi /hda5 maka untuk dapat mengakses filesystem Linux SuSE yang terletak di partisi /hda1 diperlukan proses mount. Format perintahnya adalah mount /dev/hda1 /SuSE. Setelah proses mount, dilakukan pencopyan file-file image kernel Linux SuSE yang terletak di direktori /SuSE/boot ke Linux Mandrake di direktori /boot/SuSE. Lihat contoh di bawah ini.

[root@root ]# mount /dev/hda1 /SuSE

[root@root ]# cd /SuSE/boot

[root@boot/ ]# cp * /boot/SuSE

2) Mencopy file-file image kernel Linux RedHat ke direktori /boot Linux Mandrake

Mengakses filesystem Linux RedHat yang terletak di partisi /hda3 diperlukan proses mount, seperti yang dilakukan Linux SuSE. Format perintahnya adalah mount /dev/hda3 /RedHat. Setelah proses mount, dilakukan pencopyan file-file image kernel Linux SuSE yang terletak di direktori /RedHat/boot ke Linux Mandrake di direktori /boot/RedHat.

[root@root ]# mount /dev/hda3 /RedHat

[root@root ]# cd /RedHat/boot

[root@boot/ ]# cp * /boot/RedHat

3) Mencopy file-file image kernel Mandrake ke direktori /boot Linux Mandrake

Berada dalam filesystemnya sendiri, proses pengcopyan file-file image kernel Linux Mandrake dapat langsung dilakukan tanpa proses mount, terlihat seperti perintah dibawah ini.

[root@root ]# cd /boot

[root@boot/ ]# cp * /boot/Mandrake



Perubahan file /etc/lilo.conf

Yang perlu diperhatikan untuk memanggil kernel Linux distribusi SuSE 7.1 dan RedHat 7.3 hanyalah letak partisi dan nama file vmlinuznya. Linux SuSE 7.1 terletak di partisi pertama /hda1 dengan nama kernel Linux vmlinuz.suse sedangkan Linux RedHat 7.3 di partisi ke dua /hda3 nama image kernel Linux vmlinuz.2-4.18-3. Letak direktori juga diperhatikan, coba perhatikan perubahan di file /etc/lilo.conf berikut ini.

[root@root]# vi /etc/lilo.conf

boot=/dev/hda

map=/boot/Mandrake/map

install=/boot/Mandrake/boot.b

default=Mandrake

keytable=/boot/Mandrake/us.klt

lba32

prompt

timeout=50

message=/boot/Mandrake/message-graphic

menu-scheme=wb:bw:wb:bw

image=/boot/Mandrake/vmlinuz

label=Mandrake

root=/dev/hda5

append= quiet

vga=788

read-only

image=/boot/Mandrake/vmlinuz

label=linux-nonfb

root=/dev/hda5

read-only

image=/boot/SuSE/vmlinuz.suse

label=SuSE

root=/dev/hda1

read-only

image=/boot/RedHat/vmlinuz-2.4.18-3

label=RedHat

root=/dev/hda3

read-only

other=/dev/fd0

label=floppy

unsafe

Kemudian aktifkan LILO

[root@root]# lilo

added Mandrake *

added linux-nonfb

added SuSE

added RedHat

added floppy

Jika tidak ada masalah seperti terlihat pada hasil diatas maka ketika boot awal pada LILO terdapat beberapa pilihan booting seperti Mandrake, linux-nonfb, SuSE, RedHat dan floppy. Tanda bintang (*), menandakan Linux Mandrake adalah Linux yang diutamakan sehingga dalam waktu tertentu jika tidak ada pilihan Linux lain maka LILO akan menjalankan Linux Mandrake secara default.

Selamat mencoba.

Catatan :

Anda dapat menentukan sendiri penggunaan LILO masing-masing distribusi dengan cara mengaktifkan atau menjalankan perintah LILO pada terminal. Jika berada di sistem Linux SuSE dan menjalankan perintah LILO maka ketika booting awal LILO hanya terdapat Linux SuSE. Hal ini disebabkan konfigurasi file /etc/lilo.conf hanya berisi file-file loader Linux SuSE, untuk mengaktifkan sistem Linux yang lain maka dilakukan rekonfigurasi file /etc/lilo.conf tersebut dengan menambahkan file-file loader sistem Linux yang lain seperti contoh diatas.

instalasi debian ETC 4.0

Install Debian ETC 4.0

Instalasi debian etch sudah tersedia dalam mode GUI dan mode text yang tidak dijumpai pada proses instalasi debian versi sebelumnya.

Gambar 1 Welcome to debian etch

Berikut proses instalasi debian etch dalam mode GUI.
Tekan F1 untuk masuk ke menu help index sebagai hot key untuk menampilkan parameter sistem boot atau proses instalasi debian etch.
Gambar 2 Help index debian etch
Hot key F2 untuk menampilkan persyaratan sebelum instalasi debian seperti kapasitas RAM 32 megabytes, serta kapasitas hardisk 256 megabytes untuk instalasi minimal base system debian etch.
Gambar 3 Prerequisites for installing debian
Hot key F3 merupakan jendela informasi untuk menampilkan seluruh metode instalasi debian etch seperti `install`, `installgui`, `expert`, `expertgui`. Opsi `install` dan `expert` untuk instalasi dengan metode text sedangkan `installgui` dan `expertgui` untuk metode grafik.
Gambar 4 Boot methods
Hot key F4 untuk menampilkan jendela informasi `rescue mode`. `Rescue mode` digunakan untuk booting ke sistem debian etch hanya untuk kasus-kasus tertentu saja seperti boot loader hilang atau tertimpa, sistem crash dan lain lain. Terdapat dua opsi untuk rescue mode yakni `rescue` dan `rescuegui`. `Rescue` untuk mode text dan `rescuegui` untuk mode grafik. Penambahan parameter untuk `rescue mode` dapat dilakukan seperti parameter acpi=off, root=/dev/hdx.
Gambar 5 Rescue mode
Hot key F5 untuk menampilkan jendela informasi `special boot parameters – overview`.
Gambar 6 special boot parameters - overview
Hot key F6 merupakan jendela informasi lebih lanjut untuk `special boot parameters – various hardware`.
Gambar 7 Special boot parameters - various hardware
Hot Key F7 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – various disk drives`.
Gambar 8 Special boot parameters - various disk drives
Hot key F8 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – installation system`.
Gambar 9 Special boot parameters - installation system
Hot key F9 untuk menampilkan jendela informasi `getting help`.
Gambar 10 Getting help
Hot key F10 untuk menampilkan jendela informasi `copyrights and warranties`.
Gambar 11 Copyrights and Warranties
Untuk instalasi debian etch dengan mode grafik dapat menggunakan opsi `installgui` pada prompt `boot:installgui`.
Gambar 12 Boot methods for gui mode
Pilih `Bahasa Indonesia` untuk pemilihan bahasa yang akan digunakan untuk proses instalasi debian etch. Klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 13 Choose language
Pilih `Indonesia` untuk opsi choose a country, territory or area.
Gambar 14 Choose country
Pilih `American English` untuk opsi select a keyboard layout.

Gambar 15 Select a keyboard layout
Selanjutnya sistem akan mendeteksi CD-ROM dan melakukan mounting seperti gambar 16 berikut.
Gambar 16 Detect and mount CD-ROM
Tahap berikutnya adalah `load installer components from CD-ROM` yang juga dilakukan oleh sistem secara otomatis.
Gambar 17 load installer components from CD
Jika sistem tidak terkoneksi dalam jaringan DHCP maka konfigurasi network akan gagal sehingga harus dilakukan secara manual. Gambar 18 berikut menunjukkan bahwa proses konfigurasi jaringan secara otomatis gagal dilakukan oleh sistem.
Gambar 18 Configure the network
Kemudian lakukan konfigurasi jaringan secara manual dengan memilih opsi `configure network manually`.
Gambar 19 Configure network manually
Masukkan IP address yang akan digunakan oleh host debian etch pada jendela dialog berikut. Penulis menggunakan IP address 10.182.0.68.
Gambar 20 IP address
Penulis menggunakan netmask 255.255.255.224 pada jendela dialog netmask seperti gambar 21 berikut.
Gambar 21 Netmask
Kemudian di jendela dialog gateway, isi dengan alamat gateway yang digunakan. Penulis menggunakan 10.182.0.66.
Gambar 22 Gateway
Kosongkan opsi `Name server addresses` seperti gambar 2.23 berikut kemudian klik continue untuk melangkah ke proses selanjutnya.
Gambar 23 Name server addresses
Tahap berikutnya adalah pengisian hostname yang akan digunakan pada sistem debian etch. Penulis menggunakan `debian` sebagai hostname seperti gambar 24 berikut.
Gambar 24 Hostname
Untuk `domain name`, penulis menggunakan `debianIndonesia.org` seperti gambar 25 berikut.
Gambar 25 Domain name
Tahap berikutnya adalah proses partisi yang akan digunakan untuk instalasi debian etch. Pilih opsi `Manual` untuk melakukan partisi hardisk secara manual.
Gambar 26 Partition disks
Kemudian sorot hardisk yang akan di partisi atau memilih partisi yang telah disiapkan untuk linux. Jenis partisi yang dibutuhkan oleh debian etch adalah partisi swap dan partisi ext/reiserfs. Sorot opsi `Pri/log 2,1 GB FREE Space` kemudian klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 27 Select Hardisk
Selanjutnya sistem akan meminta anda memasukkan ukuran partisi yang akan digunakan sebagai partisi `swap`. Penulis menggunakan 512 MB sebagai partisi swap.
Gambar 28 New size for swap partition
Pada opsi berikut, penulis menggunakan tipe `primary` untuk partisi swap karena hardisk penulis belum terisi dengan partisi lain. Kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 29 Type for the new partition
Pada partition settings, klik ganda `use as` sampai seluruh opsi partisi muncul kemudian pilih jenis `swap area`.

Gambar 30 Partition settings
Klik ganda opsi `done setting up the partition` kemudian klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya seperti gambar 31 berikut.
Gambar 31 Done setting up the partition
Tahap berikutnya adalah pembuatan partisi ext3. Klik ganda opsi `pri/log 1.6 GB FREE SPACE`
Gambar 32 New partition for ext3
Pilih opsi `Create a new partition` untuk pembuatan partisi ext3 journaling kemudian klik continue.
Gambar 33 Create new partition for ext3 journaling file system
Untuk penggunaan partisi ext3 journaling file system, penulis menggunakan ukuran partisi 1.6 GB seperti gambar 34 berikut.
Gambar 34 New partition size for ext3 journaling file system
Pada opsi berikut, penulis menggunakan tipe `primary` untuk partisi ext3 journaling sama halnya dengan partisi swap yang telah dijelaskan sebelumnya.
Gambar 35 Type for new partition ext3 journaling file system
Klik ganda pada opsi `use as: Ext3 journaling file system` untuk pembuatan partisi ext3 journaling file system. Untuk opsi `bootable flag` diset `yes`. Kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 36 Partition setting for ext3 journaling
Klik ganda opsi `finish partitioning and writes changes to disk` untuk proses pembuatan partisi swap dan ext3 journaling file system.
Gambar 37 Finish partitioning and write changes to disk
Pada jendela dialog berikutnya, pilih opsi `Yes` kemudian klik continue untuk mengakhiri proses pembuatan partisi linux.
Gambar 38 Write the changes to disks
Tahap berikutnya adalah konfigurasi zona waktu seperti yang tampak pada gambar 2.39 berikut.
Gambar 39 Configure time zone
Pada jendela dialog berikutnya, isi dengan password user root yang akan digunakan pada sistem debian. Klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 40 Set users and password
Kemudian isi dengan nama lengkap dari user yang akan digunakan pada sistem debian etch. Klik continue untuk melanjutkan proses instalasi ke tahap berikutnya.
Gambar 41 Full name for the new user
Jendela dialog berikutnya adalah nama user yang akan login ke sistem debian etch. Klik continue untuk melangkah ke tahap berikutnya.
Gambar 42 Username for your account
Isi dengan password dari user yang anda gunakan pada jendela dialog sebelumnya.
Gambar 43 Password for new user
Berikut merupakan proses instalasi base system dari debian etch.
Gambar 44 Proses instalasi base system debian etch
Untuk `use a network mirror`, pilih opsi `No` kemudian klik continue untuk melanjutkan proses instalasi.
Gambar 45 Configure the package manager
Jendela dialog berikutnya adalah `configuring popularity-contest`. Pilih opsi `No` kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 46 Configuring popularity-contest
Berikut paket-paket software debian etch yang akan diinstal pada komputer penulis. Anda dapat memilih paket software tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 47 Software selection
Jendela dialog berikut digunakan untuk workgroup/domain name yang akan ditampilkan di seluruh komputer klien oleh server samba. Penulis menggunakan `iardlab`, kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 48 Samba server
Tahap berikutnya merupakan opsi jika host atau komputer yang digunakan terkoneksi ke DHCP server. DHCP server akan menyediakan informasi tentang WINS server (NetBIOS name servers). Penulis menggunakan opsi `no` karena komputer yang digunakan diset secara manual dan tidak terkoneksi ke DHCP server.
Gambar 49 WINS settings from dhcp
Berikut proses instalasi paket software pada sistem debian etch yang penulis gunakan.
Gambar 50 Select and install software
Kemudian pilih resolusi screen yang didukung oleh komputer anda. Penulis menggunakan 1024x768.
Gambar 51 Configuring xserver-xorg
Proses berikutnya adalah instalasi boot loader, penulis menggunakan lilo boot loader karena selera dan kebiasaan.
Gambar 52 Install the LILO boat loader
Pilih target instalasi dari lilo boot loader sebagai `Master Boot Record`.
Gambar 53 Lilo Installation target
Jendela dialog berikutnya merupakan informasi bahwa instalasi debian etch telah selesai. Klik continue untuk mengakhiri proses instalasi secara keseluruhan.
Gambar 54 Finish the installation
Berikut tampilan login prompt sistem debian etch yang telah terinstal dengan sempurna ke komputer yang penulis gunakan.
Gambar 55 Login prompt debian